Dampak Covid-19 Bagi UMKM

Nama : Ifa Mustaghfiroh
Nim : 01219139
Prodi : Management 
Kelas : B
Dosen : Ibu hj. I. .G .A Aju Nitya Dharmani S. ST. SE. MM

DAMPAK COVID 19 BAGI UMKM

Pedagang Kaki Lima Jadi Raja di Kota Tua Jakarta - Foto Tempo.co

Dalam blog kali ini saya akan membahas tentang dampak covid 19 bagi UMKM. Sebelum membahas tentang dampak covid 19 tentunya kita harus tau apasih UMKM itu?. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan peluang usaha yang produktif yang dimiliki perorangan atau badan usaha perorangan yang telah memenuhi kriteria usaha mikro sebagai mana yang telah diatur dalam undang-undang.
Pengertian UMKM menurut kementrian Menegkop dan UKM ialah
·         UKM (Usaha Kecil Menengah) adalah entitas usaha yang mempunyai, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000.
·         Sementara UM (Usaha Menengah) adalah entitas usaha milik warga negara Indonesia yang mempunyai kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000 sampai dengan Rp. 1.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan.
Baru – baru ini dunia sedang di gencarkan tentang adanya wabah covid 19 yang bersumber dari wuhan China.Dengan demikian, di Indonesia pun telah mencoba upaya upaya untuk meminimalisir korban yang meninggal karena wabah covid 19 ini salah satunya dengan cara lock down atau social distancing.
Kebijakan yang di buat pemerintah tersebut memiliki dampak langsung terhadap penurunan secara drastis ekonomi UMKM, karena setiap warga bahkan murid sekolah pun diliburkan agar tetap berada didalam rumah, akibatnya perusahaan UMKM terhambat dalam penjualan dan juga produksi.
Penyebaran virus Covid 19 memberikan dampak bagi pelaku UMKM di Indonesia. Mereka adalah pekerja warung, toko kecil, pedagang asongan, pedagang di pasar, hingga pekerja lain yang menggantungkan hidup dari pendapatan harian termasuk di pusat-pusat perbelanjaan dan pengendara ojek online.
Salah satunya yaitu para pedagang yang sering mangkal di depan sekolah – sekolah dan tempat perkantoran. Mereka mengatakan dengan adanya social distancing membuat masyarakat membatasi untuk keluar rumah dan terlebih lagi mereka khawatir untuk membeli makanan di tempat yang terbuka seperti di pedagang kaki lima yang hanya bermodalkan sepeda motor dan gerobak di karenakan takut terkena virus covid 19 terlebih lagi dengan di adakanya pembatasan transportasi online. Dengan adanya penurunan pendapatan yang sangat derastis ini banyak yang menutup usahanya untuk sementara atau pulang kampong dan beberapa pedagang tetap berdagang dengan mengurangi barang daganganya.
Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang membuat UMKM masih bisa sedikit bertahan ditengah wabah Covid-19. Yang pertama, umumnya UMKM yang menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, pelaku usaha UMKM umumnya memanfaatkan sumberdaya lokal, baik sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, sebagian besar kebutuhan UMKM tidak mengandalkan barang impor.
Lalu bagaimana pemerintah menyikapi dampak dari covid 19 bagi umkm?. Di tengah ini, pemerintah mengatakan tengah menyiapkan kebijakan bantuan sosial untuk menyokong sektor informal dan pekerja harian, serta memberi stimulus bagi usaha kecil, mikro dan menengah.

#bangganarotama
#narotamajaya
#thinksmart
#generasiemas
#suksesituaku
#febisnismudanarotama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh permasalahan etika bisnis

Cara mudah menangani keuangan dalam bisnis!

Live Map Fighters